6 Syarat Mutlak Biar Klaim Disebut Greenwashing Sungguhan

6 Syarat Mutlak Biar Klaim Disebut Greenwashing Sungguhan

6 Syarat Mutlak Biar Klaim Disebut Greenwashing Sungguhan
Ilustrasi Greenwashing (unsplash.com/@brian_yuri)
Dibaca normal sekitar 10 menit
oleh Darwadi

Udah pada familiar dengan istilah Greenwashing? istilah yang (mungkin) populer di kalangan penggiat lingkungan dan (sepertinya) istilah ini tidak sepopuler, Go-Green, Green Marketing apa lagi Green Day

Kalo dari Oxford English Dictionary, Greenwashing dari kata Greenwash yang berarti, "transitive. a. To mislead (the public) or counter (public or media concerns) by falsely representing a person, company, product, etc., as being environmentally responsible; b. to misrepresent (a company, its operations, etc.) as environmentally responsible."

Belum adanya kesepakatan bersama

Jadi, Greenwashing itu intinya ngomong bohong atau melebih-lebihkan soal usaha go green sebuah perusahaan. Mereka ingin kita percaya bahwa mereka peduli lingkungan, padahal kenyataannya nggak begitu-begitu amat. Masalahnya, gara-gara nggak ada kesepakatan bareng soal definisinya, jadinya banyak hal yang jadi ribet, dan ini merugikan kita semua, dan hal ini menyebabkan beberapa kendala sebenarnya seperti

1. Penelitian Jadi Kacau, Setiap orang mengartikannya beda-beda. Ada yang fokus cuma ke iklan, ada yang fokus ke laporan tahunan. Jadi, hasil risetnya nggak bisa dibandingkan, dan sulit banget menemukan akar masalahnya.

2. Pedoman Nggak Jelas, Perusahaan bingung mau bilang apa dan nggak boleh bilang apa. Nggak ada panduan yang pasti! Ini bahaya, karena perusahaan yang niat baik pun bisa nggak sengaja salah langkah.

3. Hukum Bingung, Pemerintah atau pengawas susah mau menindak, karena aturannya nggak tegas. Mereka kesulitan menentukan, "Ini pelanggaran etika serius atau cuma kesalahan marketing?" Ini bikin perusahaan yang beneran curang sering lolos dari hukuman.

Nah, paper yang ditulis oleh Matthew J. Spaniol dkk, dalam tulisannya berjudul, Defining Greenwashing: A Concept Analysis, datang sebagai penengah! Mereka menganalisis banyak definisi, lalu menyimpulkan: Sebuah klaim baru boleh dituduh Greenwashing kalau keenam syarat ini semuanya terpenuhi. Ibaratnya checklist wajib sebelum kita menduga.

Inti Definisi Greenwashing (Biar Gampang Dipahami)

Jadi, setelah diulik-ulik, kesimpulannya Greenwashing itu adalah:

"Klaim lingkungan yang dibuat oleh perusahaan swasta saat mereka lagi jualan produk atau jasa, di mana klaim itu nggak ada buktinya, emang ada niat buat nipu, dan tujuannya biar mereka lebih untung di pasaran."

Simpel kan? Kalau ada satu syarat aja yang bolong, ya namanya bukan Greenwashing, mungkin cuma salah paham. Sekarang, kita lihat lebih dekat enam poin yang wajib ada itu.

Ini bagian paling krusial! Kalau ada satu saja yang nggak pas, mungkin itu cuma kesalahan komunikasi, bukan Greenwashing yang 'keterlaluan'.

1. Syarat Pertama: Harus Datang dari Perusahaan Swasta

Ilustrasi perusahaan swasta (unsplash.com/@ditakesphotos)
Ilustrasi perusahaan swasta (unsplash.com/@ditakesphotos)
Maksudnya Gini: Yang ngomongin klaim harus perusahaan yang mencari untung dari produk atau layanan mereka. Jadi, ini adalah masalah bisnis komersial.

Intinya: Kalau yang melebih-lebihkan itu pemerintah (misalnya, bilang kebijakan mereka paling green padahal nggak) atau organisasi nirlaba (kayak yayasan yang klaimnya terlalu bombastis), itu namanya beda lagi, biasanya disebut bluewashing atau misrepresentasi, atau yang lain, mungkin akan ada kesepakatan yang lain. Jadi, Greenwashing ini fokus pada dunia bisnis dan persaingan pasar.

2. Syarat Kedua: Klaimnya Mesti Soal Lingkungan

Ilustrasi Klaim Lingkungan (unsplash.com/@createandbloom)
Ilustrasi Klaim Lingkungan (unsplash.com/@createandbloom)
Maksudnya Gini: Klaim yang diucapkan harus spesifik tentang hal-hal go green. Contohnya: bilang produknya "biodebradable," hemat air, pakai bahan daur ulang, mengurangi emisi karbon, atau mengklaim netral karbon.

Intinya: Kalau klaimnya soal gaji karyawan yang adil, ngga pakai pekerja anak, atau kondisi kerja yang bagus, itu (sepertinya) disebut Pencucian Sosial (Social Washing). Kedua hal ini sama-sama menyesatkan, tapi Greenwashing hanya berfokus pada dimensi lingkungan.

3. Syarat Ketiga: Klaim Dibuat Saat Jualan

Ilustrasi sales (unsplash.com/@markuswinkler)
Ilustrasi sales (unsplash.com/@markuswinkler)
Maksudnya Gini: Klaim yang meragukan itu dipakai buat promosi atau iklan untuk menjual barang/jasa. Ini termasuk iklan di media sosial, kemasan produk, brosur, atau website komersial. Bukan cuma laporan internal perusahaan yang jarang dibaca orang.

Intinya: Ini adalah taktik pasar yang digunakan sebagai senjata kompetisi. Tujuannya adalah mempengaruhi kita supaya beli, karena kita pikir produknya ramah lingkungan. Jika klaim itu hanya ada di dokumen internal perusahaan, itu bukan Greenwashing, melainkan masalah tata kelola yang buruk.

4. Syarat Keempat: Nggak Ada Bukti Nyata

Ilustrasi bukti nyata (unsplash.com/@houstoncoalitionforlife)
Ilustrasi bukti nyata (unsplash.com/@houstoncoalitionforlife)

Maksudnya Gini: Klaimnya itu OMONG KOSONG, nggak bisa dibuktikan pakai data yang valid, terukur, dan transparan. Perusahaan nggak bisa menunjukkan angka atau sertifikasi yang mendukung klaim mereka.

Intinya: Ini titik paling bahaya dan paling mudah diverifikasi! Misalnya, perusahaan bilang 80% produknya bisa didaur ulang, padahal aslinya cuma 20%, atau mereka mengklaim pakai energi terbarukan tapi sumbernya dari PLTU batu bara yang dibeli sertifikatnya. Kalau klaimnya nggak berdasar, syarat ini terpenuhi. Ingat, ini beda lho ya sama perusahaan yang sudah melakukan hal baik tapi nggak diomongin (itu namanya green-hushing).

5. Syarat Kelima: Ada Niat untuk Menipu


Ilustrasi kalo bohong (unsplash.com/@reskp)
Ilustrasi kalo bohong (unsplash.com/@reskp)
Maksudnya Gini: Perusahaan itu memang sengaja mau membuat kita salah paham, biar kita berpikir mereka paling ramah lingkungan, padahal mereka tahu persis bahwa klaim mereka nggak akurat. Ini soal moral dan etika.

Intinya: Ini yang membedakan antara "lupa atau salah hitung" (kesalahan biasa) dengan niat jahat. Kalau ada perusahaan bikin salah karena ketidaktahuan atau kurangnya ahli (misalnya salah mencantumkan kode daur ulang), itu hanya masalah komunikasi yang jelek. Kalau memang sengaja menyembunyikan data negatif dan cuma menonjolkan satu aspek positif kecil, itu baru Greenwashing yang sesungguhnya.

6. Syarat Keenam: Tujuannya Biar Lebih Untung


Ilustrasi profit (unsplash.com/@towfiqu999999)
Ilustrasi profit (unsplash.com/@towfiqu999999)
Maksudnya Gini: Tujuan akhirnya adalah mendapatkan keuntungan di pasar. Ini bisa berarti penjualan naik, membangun citra merek yang positif, menarik investor yang peduli lingkungan (investor ESG), atau terlihat lebih baik dari pesaing yang sebenarnya.

Intinya: Greenwashing adalah strategi bisnis yang berorientasi laba. Jika klaim bohong itu nggak bertujuan buat dapetin untung, misalnya hanya untuk memenangkan penghargaan internal tanpa dampak pasar, mungkin cuma sekadar PR yang buruk, bukan Greenwashing sejati.

Membedakan dari Istilah Mirip (Biar Nggak Salah Sebut)

Supaya nggak salah duga, lihat perbedaannya:




Kalau Klaimnya...


Namanya Ini...
Bedanya dari Greenwashing
Salah info aja, nggak sengaja
Salah Representasi Lingkungan
Nggak ada niat nipu (Syarat 5 tidak terpenuhi). Ini hanya kurang hati-hati.
Kinerja lingkungannya jelek, tapi nggak ada promosi
Inefisiensi Lingkungan
Nggak ada klaim untuk jualan (Syarat 3 tidak terpenuhi). Mereka cuma diam-diam buruk.
Nipu soal kondisi pekerja atau isu sosial.
Social Washing
Bukan tentang lingkungan (Syarat 2 tidak terpenuhi). Fokusnya di aspek sosial.

Kata Penutup buat Kita Semua

Saat kita menilai sebuah perusahaan, kita nggak boleh dan nggak bisa langsung menunjuk, "Itu Greenwashing!"

Kita harus berani mengecek, Apakah beneran nggak ada buktinya (Syarat 4)? Apakah niatnya memang menipu (Syarat 5)? Dan apakah tujuannya adalah keuntungan (Syarat 6)?

Memahami kerangka kerja 6 syarat ini sangat membantu kita untuk melihat lebih dalam dan nggak mudah dibohongi. Ayo, kita jadi konsumen yang cerdas dan berhati-hati!

Sumber

Oxford English Dictionary, https://www.oed.com/dictionary/greenwash_v?tab=meaning_and_use#11644342

Spaniol, M.J.; DanilovaJensen, E.; Nielsen, M.; Rosdahl, C.G.; Schmidt, C.J. Defining Greenwashing: A Concept Analysis. Sustainability 2024, 16, 9055. https://doi.org/10.3390/su16209055
Tulisan lainnya
Social Media
kontak yeTerangkat
yuhuuuterangkat@gmail.com
-
yeTerangkat
tempat ide ketemu hati nurani dan ditulis!
-
yeterangkat.