AI Bisa Apa? Lampu mati bisa nyalain?

AI Bisa Apa? Lampu mati bisa nyalain?

AI Bisa Apa? Lampu mati bisa nyalain?
Ilustrasi mati lampu (pexels.com/@pembegul-dal-3320222)
Dibaca normal sekitar 7 menit
oleh Darwadi



1. AI Bisa Segalanya, Tapi Lampu Masih Mati


“Hujan masih deras membasahi bumi ini
Listrik masih mati membuat resah diri ini
Kucoba menyalakan lilin disudut ruangan agar terlihat suasana ruang yang lebih terang
Coba kembali menenangkan diri ini dan berharap lampu ini menyala kembali
Oh harus bagaimana diriku sudah menunggu dari tadilah kok gak nyala nyala”, Mati Lampu – Paper Clip, Pesta Rap 2.

Bagi para milenial atau yang lahir pada tahun 1980an mungkin tidak asing dengan lirik diatas, lirik yang sempat booming pada tahun 90an, mungkin pada saat itu para milenial masih duduk dibangku SMP atau SMA. Lirik dari Paper Clip yang berjudul Mati Lampu ini di rilis pada tahun 1997 (Wikipedia) dan relevansi dari lirik terhadap fenomena mati lampu terutama saat hujan sepertinya masih terjaga. Sebagai pengguna listrik negara, perkara mati lampu masih bisa dirasakan seperti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) di era yang sudah masuk pada Artificial Intelligence (AI).

Berbicara soal AI, AI sendiri sudah merambah ke seluruh sektor dan industri, dan banyak orang yang sekarang berlomba-lomba mendirikan perusahaan rintisan atau start-up yang berbasis AI. Ada yang bergerak dari teks menjadi ppt berbasis AI, dari teks menjadi gambar berbasis AI dan lain sebagainya. Adanya AI sebenarnya memiliki tujuan yang sederhana, bagaimana membantu manusia dalam memecahkan masalah, dan saking banyaknya masalah yang dihadapi manusia, munculah banyaknya perusahaan rintisan yang berbasis AI, karena memang dianggap bisa memecahkan masalah manusia tanpa effort yang besar.

2. Hukum Newton 1: Manusia Cenderung Diam, AI Cenderung Ikut Sibuk

Ilustrasi Hukum Newton 1(pexels.com/@pixabay)
Ilustrasi Hukum Newton 1(pexels.com/@pixabay)

Mengutip dari dari Gullliver’s Travel, Semua orang tahu betapa melelahkannya metode umum untuk mencapai seni dan sains; sedangkan, dengan penemuannya, the most ignorant person(sengaja tidak diterjemahkan), dengan biaya yang wajar, dan dengan sedikit tenaga, dapat menulis buku-buku filsafat, puisi, politik, hukum, matematika, dan teologi, tanpa sedikit pun bantuan dari kejeniusan atau pembelajaran... Para murid, atas perintahnya, masing-masing memegang sebuah pegangan besi, yang memiliki empat puluh pegangan yang terpasang di sekeliling tepi bingkai; dan dengan memutarnya secara tiba-tiba, seluruh susunan kata-kata berubah total... (Jonathan Swift, hal 158, 1726)

Potongan dari novel fiksi Gulliver’s Travel yang dirilis pada tahun 1726 atau 299 tahun yang lalu yang pada saat itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda, dan dengan segala dinamika Hindia Belanda yang ada pada saat itu disisi lain, Jonathan Swift berbicara mengenai betapa mengkhawatirkannya sebuah temuan dengan tanpa sedikit pun bantuan dari kejeniusan atau pembelajaran, hingga the most ignorant person sekalipun bisa membuat karya-karya yang luar biasa.

Hal ini mempertegas konsep hukum newton 1 namun pada manusia. Hukum newton 1 menyebutkan, Tiap benda cenderung mempertahankan keadaannya, yaitu tetap diam atau tetap bergerak dengan kecepatan konstan (Kompas.com). Hukum fisika ini mengandung nilai filosofis pada manusia yang bisa diterjemahkan bebas seperti, manusia sejatinya cenderung mempertahankan keadaannya, tetap diam dengan kecepatan yang konstan atau dalam hal ini bisa berarti nyaman. Jadi manusia akan cenderung diam saat nyaman, dan bisa disimpulkan dari dasar itulah kenapa AI dan perusahaan-perusahaan yang berbasis AI banyak bermunculan, karena mereka berlomba-lomba untuk membuat orang pada kenyamanannya namun masalah yang dihadapinya bisa terselesaikan.

3. 28 Tahun Mati Lampu, Startup AI Cuma Nonton

Ilustrasi AI(pexels.com/@googledeepmind)
Ilustrasi AI(pexels.com/@googledeepmind)

Kembali pada bahasan mati lampu seperti bahasan diawal, lirik dari Paper Clip itu dirilis pada tahun 1997 dan biasanya sesuatu yang dituliskan itu berdasarkan fenomena yang sudah terjadi sebelumnya, dan fenomena mati lampu sendiri masih bisa kita rasakan hingga saat ini. Sebagai pengguna listrik negara di pulau Jawa, bisa berkesimpulan fenomena mati lampu sudah berjalan mungkin sekitar lebih dari 28 tahun dan mungkin lebih bagi yang tinggal di luar pulau Jawa. Jika merefleksikan pada perkembangan AI yang cukup cepat, fenomena mati lampu seharusnya sudah bisa terselesaikan melalui pembelajaran dari perkembangan teknologi yang ada, karena mati lampu sendiri merupakan sebuah masalah yang hingga saat ini kita masih rasakan.

Indonesia memang tidak selalu unggul pada semua bidang apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara yang lain, namun di era saat ini seharusnya menjadi era titik temu atau equilibrium ini, Indonesia seharusnya bisa lebih membenahi hal-hal yang belum dirasa unggul karena dengan adanya internet, AI dan lain-lain, seharusnya bisa menjadi jembatan untuk mengakses teknologi-teknologi pendukung untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada, apalagi yang bersifat teknis.

Permasalahan teknis melalui pendekatan positivisme. Mengutip dari tirto.id, positivisme merupakan bentuk pemikiran yang menekankan pada aspek faktual pengetahuan, khususnya pengetahuan ilmiah. Umumnya positivisme menjabarkan pernyataan faktual pada suatu landasan pencerapan (sensasi). Seharusnya Indonesia sudah selesai dengan permasalahan mati lampu sejak lama, dan sepertinya tidak perlu AI untuk mengatasi masalah mati lampu karena Indonesia setelah merdeka pada tahun 1945 telah banyak melahirkan insinyur-insinyur teknik terutama yang bersinggungan dengan kelistrikan dari banyak perguruan tinggi nasional.

Sebagai pengguna listrik yang melihat hanya ada satu perusahaan yang melayani listrik di Indonesia, namun dengan dinamika yang terjadi di ranah kelistrikan, terutama di hilir atau distribusi listrik berpendapat bahwa pembenahan pasti ada di sana-sini dan harapan sebagai pengguna listrik negara selalu ada, untuk bisa mengkonsumsi listrik sesuai apa yang diharapkan, dan merasakan listrik tetap nyala saat hujan sesuai hukum newton 1 pada manusia, cenderung mempertahankan kenyamanan dan konstan.

Tulisan lainnya
Social Media
kontak yeTerangkat
yuhuuuterangkat@gmail.com
-
yeTerangkat
tempat ide ketemu hati nurani dan ditulis!
-
yeterangkat.